Thursday, December 15, 2011

Bison Modifikasi

Modif Byson, Begini Seharusnya Pabrikan?


Keinginan
Made Andy memiliki pacuan streetfighter terwujudkan sempurna. Hal ini bisa dipastikan ketika lelaki yang tinggal di Sanggau, Kalimantan Barat itu memboyong Yamaha Byson. Apalagi, si Petarung Sejati itu tampil lebih berotot setelah dimodifikasi.

Tapi soal penggarapan modifikasi, Made mengirim motor ini ke Berkat Motor (BM) di Tangerang, Banten. “Konsep yang diterapkan seperti yang ada di rubrik MOTOR Plus. Ya, konsep bolt-on. Jadi, tidak ada yang perlu dipotong bodi atau sasis,” bilang Rudi Gunawan, owner BM.

Mulai cover tutup aki letaknya di tempat duduk pengendara. Menurut Rudi, ‘baju’ asli Byson terlalu ramping. Bermodalkan fiberglass dia menambah bodi agar sedikit lebih mencuat keluar dengan tampilan agak menyiku. Begitunya bodi jadi terlihat sedikit lebih lebar.

Soal pemasangan, tentu tidak memotong cover yang lain. “Dudukan bautnya juga memakai cover tutup samping yang sudah ada. Jadi, benar tidak merusak atau bikin dudukan lagi. Kalau mau dibalikin standar juga bisa,” bilang pemilik workshop di Jl. Ciledug Raya No. 1, Kreo, Ciledug, Tangerang.

Tapi, biar mengisi kekosongan di sekitar bawah tangki, diputuskan untuk membuat deltabox. Selain itu, pemakaian part bodi ini juga memberi kesan Byson jadi lebih gagah. Mirip dengan desain Yamaha FZ1. Bodi ini dibuat dari fiberglass. Dan, dudukan baut mengambil tempat dari cover aki bagian bawah.

Masih mengusung konsep bolt-on, cover engine bawah juga dibuat pakai bahan yang sama. Tapi desain mengambil tema Dainese. So, bentuknya menampilkan garis-garis tajam. “Kalau bodi part ini, bisa juga dipakai untuk Yamaha V-ixion,” timpal ayah dua anak itu.

Makin menarik, coba sobat lihat bagian jok. Konsep single sitter juga coba ikut diterapkan. Tapi, lagi-lagi bolt-on. Lewat cover jok belakang, part dari fiberglass ini bisa dengan mudah untuk dilepas atau dipasang. Karena kinerjanya hanya menjapit sisi jok kiri dan kanan.

Gagah lagi, kedok depan usung desain KTM Duke. Pakai dua projektor, lampu dekat diisi HID. Oh iya, kedok dibuat ulang dari fiberglass! So, gimana si Byson berkulit dark silver ini? Begini kah seharusnya Byson yang dikeluarkan pabrikan?

KAKI-KAKI SUZUKI GSX-400

Ogah tanggung! Biar makin menguatkan kesan kekar, pelek standar Byson diganti pakai pelek milik moge Suzuki GSX 400. Padahal, pelek aslinya sudah cukup lebar. Tetapi rasanya belum puas jika pelek GSX yang punya lebar 3 inci (depan) dan 4 inci (belakang) itu nempel di Byson.

"Diameter pelek belakang juga pakai ukuran lebih besar. Yaitu, 18 inci. Sedang depan, tetap 17 inci,” bilang Rudi yang berusia 36 tahun itu.

Ada alasan lain juga kenapa pakai pelek GSX. Sebab, Made ingin pakai double disk untuk pelek depan. Bagian buritan juga enggak mau kalah! Sebab swingarm standar, kini tampil lebih kekar berkat casing dari fiberglass. Menurut Rudi, desain casing alias kondom lengan ayun itu mengambil desain dari Suzuki GSX 600 tipe K7. So, knalpot custom yang masih ditutup cover bawaan Byson mampu menambah kesan kekar sesuai konsep.(motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax BT45 120/60-17
Ban belakang : Battlax BT45 150/70-18
Projektor : Honda CRV
Spion : PSM
Berkat Motor : (021) 935-17093
 
 

Modif Yamaha Byson, Koreksi Minimalis


Banyak
yang langsung jatuh cinta saat melihat Yamaha Byson dihadirkan oleh PT YMKI. Para penggemar motor tipe sport langsung menganggap bahwa secara desain dan tampilan inilah yang terbaik saat ini. Bagi Rudi Tanumihardjo itu ada benarnya, tapi belum perfect. "Makanya secara tampilan bodi, merasa perlu dilakukan sedikit koreksi," bukanya. 

Koreksi yang dimaksudnya tadi lebih kepada menutupi kekurangan Byson di wilayah bawah. "Sebab dengan tangki yang besar tapi di bawahnya terkesan melompong karena hanya menyisakan mesin yang juga tidak terlalu besar," tambahnya.

Kalau selama ini beberapa bengkel sudah membuat engine cover maka itu juga dilakukannya. "Tapi, tidak hanya itu sebab kami membuat side cover di sisi kanan dan kiri," tambah pria berpostur tinggi kurus ini. Side cover ini sukses membuat wilayah sekitar mesin terlihat menjadi lebih penuh.

Untuk pemasangan beberapa bodi part ini tentu saja Rudi ogah jika harus merusak rangka atau bodi aslinya. "Sistemnya sangat gampang kok, knock down dan siap untuk dikembalikan pada tampilan standarnya," beber pria ramah ini.

Hal ini tentu saja menimbulkan kesan harmonisasi yang lebih baik. "Ada kesinambungan desain antara bentuk tangki dan wilayah bawah, saya yakin sentuhan seperti ini membuat Byson akan jadi lebih berkarakter," tambah ayah 2 anak ini.

Seluruh bodi tambahan tadi dibuat dari fiber, sehingga tidak terlalu berat. "Tapi, sedikit banyaknya pasti ada efek kepada bobot motor, makanya saya takut Byson ini jadi tambah memble aja performanya," cerita Rudi lagi.

Karena itu dia memilih melakukan pergantian CDI. "Saya pilih CDI yang gak ada limiternya, sehingga performanya akan lebih memuaskan,"tambahnya.

Tidak cukup sampai di situ, koil pun sekarang sudah bukan yang orisinal lagi. "Untuk koil rasanya lebih mantap setelah diganti punya Scorpio yang punya kode tipe 5BP," tukasnya.

Dengan upgrade pengapian seperti itu, tidak kalah segar dan lincah di jalan dengan motor lebih kurus.

DISC BRAKE MEGA PRO

Ada satu hal lagi yang menjadi impian para penunggu Byson saat belum dilaunching. Yaitu penggunaan disc brake di roda belakang. Tapi malah tidak ada. "Cupu rasanya kalau enggak pakai disc di belakang," kata Rudi.

Setelah diperhatikan dengan seksama, akhirnya diyakini memang lebih cocok jika menggunakan rem belakang New Mega Pro.

"Secara dimensi piringannya tidak terlalu besar sehingga masih terlihat wajar, selain itu untuk braketnya juga bisa menyesuaikan," cerita pria berkulit bersih ini.

Bisa dikatakan, Rudi menggunakan copotan dari New Mega Pro itu secara gelondongan. Mulai dari master rem, braket, kaliper sampai ke piringan. Satu paket, dong!

Saat pemasangannya tidak ada kendala berarti. "Hanya perlu sedikit coak bodi bawah untuk posisi master rem belakang," ceritanya.

Kelar mencoba dan terbukti memang menjadi lebih sip timbul juga ide memasarkannya. "Saya yakin pasti banyak pengguna Byson yang ingin pakai disc di belakang, tapi saya masih riset harga," kekeh Rudi. Ujung-ujungnya duit juga!(motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Bodi part: Custom
Head lamp: Custom projector
CDI: Cheetah
Koil: Scorpio
Rudi: 0816-7755-27
 
 
 

Modifi Yamaha Byson 2010, Transformer From Oslo


Sudah banyak modifikasi yang mengaku terinspirasi film Transformers. Mulai dari motor bebek, skubek sampai motor sport. Contohnya Byson dari Oslo alias Solo ini. Sang modifikator yang juga pemilik dengan yakin bilang kalau konsepnya Transformers. Masa?

Karena ingin mendapatkan bentuk baru, memang design bodi lah yang pertama disasar. "Karena motor baru, masih sayang juga jika harus rombak rangka. Karena itu hanya permainan bodi luar," pasti Andy Mardiono sang owner.

>Target pertama adalah mengubah lampu. "Enggak perlu lampu dengan motor lain atau variasi, tinggal mengakali  covernya saja," kata ayah satu anak ini.

Bagi Andy, lampu itu ibarat muka si robot Transformers tadi. "Karena itu model cover menyerupai muka," kekehnya.

Lengkap dengan adanya bagian yang seperti kuping segala lho. Untuk rambutnya juga ada, yang dibuat menggunakan mika. Robot kok ada rambutnya?

Sayang di bagian ini pengerjaan masih sedikit kurang rapi. Hal itu bisa dilihat dari finishing pada bagian fiber. Begitu juga cat yang masih kurang rapi.

Sementara itu agar bodi tampak lebih besar, dibuatkan engine cover di bawah tangki. Tapi, sepertinya ini agak sedikit over, Bro, sehingga bodi motor malah seakan kedodoran. Awas mlorot!

Lengan ayun juga dibuat ulang dengan model banana atau model pisang. "Itu supaya mengimbangi sektor depan yang sudah jadi besar tadi," ucap Andy yang menurut MOTOR Plus memang ada benarnya.

Sedangkan langkah terakhir adalah memberikan aksen cutting stiker di sekujur bodi. "Tujuannya supaya semakin berkesan futuristik melalui media stiker," yakin pria yang mengusung nama Mudha All Concept (MAC) di Perumahan Wonorejo Indah, Jl. Mawar V, No. 1, Solo.  

Mantabs!

Tidak Egois

Ada yang sedikit menggelitik saat memperhatikan bentuk bodi Byson ini sekarang. Khususnya pada bagian belakang dan juga jok. Konsep yang diterapkan masih menggunakan jok yang bisa dipakai buat boncengan, jadi enggak egois.

Hanya saja bentuk tempat duduk untuk penumpang di belakang kini sudah menjadi bulat. "Dibuat terpisah atau tidak menyatu dengan rider-nya. Sementara kalau bentuk bulat itu memang buat lucu-lucuan saja," cerita pria 27 tahun ini.

Melipir ke sektor belakang lagi. Cermati baik-baik ya mas bro atau mbak sist “Setengah bodi belakang sudah dibuat ulang pakai fiber. Sebagai pemanis, ikut dihadirkan lekuk bodi dinamis pada samping kanan dan kiri.

Tidak biasa memang?

DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC 120/70-17
Ban belakang: Swallow 160/70-17
Bodi: Custom
Swing arm: Custom
Knalpot: Nobi
Rem belakang: Ride IT
MAC: 0858-7982-3377
 
 

Yamaha Byson Main Bodi Simpel & Macho


Bagi Ardiansyah, berhasil memiliki Yamaha Byson ini saja sudah membanggakan. "Pasalnya daftar antreannya panjang banget," bukanya. Biar terlihat tambah cakep lagi, ada sedikit modifikasi yang dilakukan. Tujuannya membuat motor 150 cc ini terlihat lebih macho dan pas untuk dibawa ngeceng.
      
Rujukannya ini kali adalah Jaedun Mukhtar dari JJ airbrush. "Pesannya modifikasi yang simpel aja, jangan neko-neko," kata Jeje tentang permintaan customernya ini kali.

Karena itu fokus pengerjaan hanya pada bodi plus pemasangan kondom arm. "Itu supaya arm terlihat sedikit lebih besar," kata pria kurus ini. Sementara pelek masih dibiarkan pakai yang orisinal.

Bagian bodi yang pertama dipermak buritan. "Bentuknya sedikit mengarah ke Ducati Monster, sebab konsep Byson  memang mengarah ke streetfigher makanya kita pilih model itu," kata modifikator yang mulai main fiber, tak hanya cat.

Bentuknya tetap sporty walaupun tidak meruncing layaknya motor balap. "Selain itu tetap dilengkapi dengan stop lamp beserta lampu sein belakang segala," tambahnya.

Untuk lampu belakang ini dia menggunakan lampu variasi yang acap dipakai oleh Ninja 250R. "Sedangkan lampu seinnya dipasang di bagian bawah atau undertail," kata pemilik bengkel di Jl. Kayu Manis Barat No. 41, Jakarta Timur ini.

Desain buntut seperti ini memang terlihat pas karena mengikuti kontur tangki di bagian depan. "Jadi, lekukannya seakan nyambung antara depan dan belakang," beber Jeje lagi.

Untuk penampung bensin ini, dia belum mengutak-atik sama sekali. Alasannya karena tangki standar tadi sudah bagus dengan efek kondom yang langsung dari pabrikan.

Sementara itu bagian kolong mesin dirasa masih kurang sedap dipandang. Pasalnya terlihat seakan kosong karena dimensi mesin yang tidak terlalu besar, tak sepadan dengan bodi. Atas padat tapi bawah kopong, begitu kesannya.

"Karena itu harus dibuatkan semacam engine cover supaya sektor kolong ini enggak melompong begitu saja. Efek pemasangan ini jelas membuat Byson ini jadi bertambah gagah," tegas Jeje sambil bilang kalau Byson ini memang simpel dan enggak neko-neko. (motorplus.otomotifnet.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 110/70-17
Ban belakang : Swallow  150/60-17
Setang: Custom
JJ: 0813-1456-0001
  
 

No comments:

Post a Comment